Kamis, 19 Desember 2013

Jika Menikahi Seorang Bidan

diana fitri lathifah

tulisan ini saya buat sebagai pengetahuan saja, bila ada kesalahan atau ketidak sesuaian silahkan dikoreksi dengan baik :D
SUATU HARI DI PERTEMUAN LINGKARAN CINTA KAMI
pendidik saya bilang: mba kalo memproses adek-adek relatif gampang soalnya,,,
saya: soalnya kalo dokter banyak yang mau ya mba,,,,, :P
pendidik saya: iya dek, kalo dari medis kayak adek-adek dokter, perawat, bidan….
SUATU HARI DI KAJIAN USTADZ SALIM
ustadz salim: saya heran di proposal ikhwan-ikhwan kok banyak yang mensyaratkan calonnya harus dokter, ini ikhwannya apakah pada penyakitan semua sehingga istrinya harus dokter?
saya: hahahhaha akhwatnya juga ga mau kali kalo punya pasangan penyakitan (dalem hati aja)
SUATU HARI DI BAKSOS RZ DI PASURUAN
saya: mba, njenengan ga mau ambil spesialis obgyn (kandungan)?
mba indri:kalo aku jadi dokter obgyn dek, keluargaku ta nomer sekiankan
saya: hhhaaaaa? (muka tidak percaya) kok bisa mba?
mba indri: soalnya nanti bakal sibuk operasi dek..
DI LAIN KESEMPATAN
suami mba A : dek, gaji cuma segitu tapi harus kerja di pusksmas dari pagi sampe sore, mending sini ta gaji jadi bojoku aja…
mba A: spicles
sebenernya ga salah si saat seorang laki-laki berkeinginan mempunyai seorang istri tenaga medis, tapi seharusnya mereka mengetahui konsekuensinya dari awal. baik kelebihan maupun resiko yang harus ditanggung.
seorang tenaga medis memang lebih mengerti tentang ilmu kesehatan, tentang gizi, tentang obat, tentang merawat anak,tentang penanganan jika ada keluarga sakit, dan (seakan) lebih tinggi status sosial di masyarakat.
namun satu hal yang sering terlupakan sebelumnya. tentang kewajibannya menolong sesama.
jangan halangi dia untuk menunaikan fardhu kifayahnya.
fardhu kifayah yang memang hanya profesinya saja yang bisa menunaikannya.
seperti bidan atau dokter kandungan dan juga perawat. para suami pasti tidak ingin kalau istrinya dirawat oleh perawat laki-laki, diperiksa oleh dokter laki-laki atau yang lebih ekstrim adalah dibantu melahirkan oleh dokter kandungan laki laki?
maka izinkanlah kami sebagai tenaga medis untuk melaksanakan fardhu kifayah kami dan menolong orang lain…
kalo saya sendiri, sebagai seorang yang cabi (calon bidan) dan juga seorang yang caem (calon emak), saya sih bakal seneng-seneng aja kalo harus ongkang-ongkang kaki di rumah tanpa harus kerja, lagian ilmu saya juga masih akan bermanfaat dan masih tetep bisa diaplikasikan meskipun cuma sedikit kalo saya gak kerja.
tapi saya ingin ada jaminan kalo suami saya nanti ga mati duluan dan saya di akhirat nanti ga dituntut karna tidak menolong orang yang membutuhkan padahal saya mampu. :D
Jika Istrimu Seorang Bidan
Jika kamu berpikir bahwa memiliki seorang bidan berarti ia memiliki banyak waktu di rumah untuk menemanimu dan keluarga, percayalah, bahwa asumsimu tak sepenuhnya benar. Aku ceritakan sedikit. Bidan. Perempuan yang separuh hidupnya berhubungan dengan perempuan, keluarga, dan anak-anak. Lahan kerja kami “sedikit”. Menolong persalinan, memeriksa ibu hamil, mendeteksi penyakit reproduksi, memberi konseling remaja dan keluarga berencana. Dari pekerjaanku inilah, aku bersyukur karena aku bisa lebih dekat dengan perempuan-perempuan di sekitarku, entah sebagai seorang ibu, seorang remaja, anak-anak, bahkan wanita tuna susila. Aku belajar banyak dari mereka.
Perempuan. Kami makhluk yang spesial, bisa multitasking. Dalam profesi bidan, aku bisa bekerja di beberapa tempat: di Rumah Sakit, puskesmas, atau membuka praktek di rumah sendiri. Di Rumah Sakit dan puskesmas, tekanan pekerjaanku cukup tinggi. Pasien yang banyak, rekan sejawat yang tidak bisa bekerja sama dengan baik, laporan harian dan bulanan yang harus diselesaikan, sampai kematian ibu atau bayi.
Ketika kau menyambutku pulang ke rumah dengan lesu, cukup berikan aku sebuah pelukan, lalu dengarkan cerita-cerita yang ingin aku sampaikan. Mungkin saja saat itu aku sedang dimarahi atasan, dimarahi pasien, atau mungkin baru saja melihat seorang ibu yang kehilangan anaknya, atau melihat seorang ibu yang meninggal setelah persalinan, lebih buruk lagi; melihat seorang ibu yang menangis karena kehilangan bayi dalam kandungannya, sedang ia telah menunggu bayi itu hadir setelah delapan tahun.
Jika aku membuka praktek bidan di rumah, aku bisa berinteraksi dengan pasien-pasienku lebih leluasa. Menolong persalinan di rumah, melakukan konseling pribadi. Sebagian waktuku akan habis aku gunakan untuk menangani klienku. Belum lagi jika ada pasien yang datang di malam hari. Ketika kau baru pulang kerja larut malam, belum tentu aku bisa menyambutmu dengan membuatkan air panas untukmu mandi atau secangkir kopi. Disaat yang sama, di ujung pintu rumah kita, bisa jadi ada seorang ibu yang kesakitan karena hendak melahirkan, atau seorang ibu dengan wajah iba mengetuk pintu rumah kita, karena anaknya menderita demam.
Jika kau mendengar suara pintu diketuk ditengah malam, dan kau melihatku tertidur, bangunkan aku dengan lembut dari tidurku. Itu akan sangat membantuku.
Jika pasien yang aku tangani memerlukan pertolongan lanjutan, tolong bantu aku mengantar pasienku ke rumah sakit. Kau mungkin tak paham mengapa pasien ini harus dibawa ke rumah sakit. Jika kau terbiasa, maka kau akan paham. Belum lagi jika agenda mingguan kita untuk pergi bersama batal karena ada yang hendak bersalin. Tolong, jangan kecewa. Bantu aku memberikan pengertian pada anak kita kelak.
Aku memang sibuk dengan pasien-pasienku di rumah, namun tak perlu khawatir. Tak perlu kau takut kelaparan hanya karena aku sibuk dengan pasienku. Aku sudah memasak untuk kau, dan pasienku yang hendak bermalam untuk melahirkan. Disela-sela pasien yang datang, aku juga menemani anak kita belajar dan mengerjakan PR.
Jika kau menikahi seorang bidan, jangan pernah berasumsi kau menikahi seorang yang kaya raya. Penghasilan kami tak seberapa. Jika lebih dari cukup, percayalah, itu hadiah dari Tuhan.
Jangan tuntut aku untuk melepas pengabdian dengan alasan menomerduakan keluarga. Bagiku, keluarga selalu nomer satu, walau aku tak selalu bisa menemani, bahkan hanya mendoakan dalam hati. tapi pengabdian takkan pernah benar-benar berhenti.
Sebagai Perempuan, aku memang terlahir dengan naluri mandiri dan multitasking. Namun, keberadaanmu disisi akan lebih menenangkan.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
submitted :
Luthfi Rizky Fitriana
http://kurniawangunadi.tumblr.com/post/66815470513/ceritajika-14-jika-istrimu-seorang-bidan

karna mereka juga punya hak atas diri kita

kalo dulu waktu semester2 awal sering pulang...
itu mah namanya cemen..
karna emang wajar,semester awal itu masih kangen2 nya rumah, kangen2 nya musuh tapi mesra (adek),kangen2 nya temen2..
tapi kalo udah semester2 akhir (5,6,7) sering pulang, itu namanya hebat..
soalnya kita udah adaptasi sama lingkungan,udah betah sama lingkungan,lingkungan udah jadi keluarga baru,,
jadi ga pulang pun ga masalah karna lingkungan yang udah kondusif membuat kita nyaman..
tapi,jangan lupakan:
dulu mba asrama saya, mba ella pernah bilang (intinya):"karna,orang lain juga punya hak atas diri kita. orang tua punya hak atas diri kita,ade2 punya hak atas diri kita, saudara2 punya hak atas diri kita, bahkan temen2 rumah pun punya hak atas diri kita. jadi, sering2 pulanglah.."
bukan berarti kita cengeng,tapi kewajiban kita memenuhi hak mereka.

ga
usah yang muluk2,cukup bantuin emak nyuci piring/masak di dapur, bantuin
ade ngerjain pr/ngejajanin/ngajak jalan-jalan ke toko buku, main bareng
sama temen lama, mijetin nenek, buatin bapak teh, atau hal sepele
lainnya yang bisa membahagiakan orang rumah.

jangan mentang2 ngerasa mahasiswa,jadi ga mau cape2 di rumah,justru
karna udah jadi mahasiswa,kita harus menjadi orang yang lebih berbakti
dan rendah hati:-)

#renungan buat diri sendiri yang hampir 4 bulan engga pulang.
padahal biasanya pulang 2bulan sekali,paling mentok 3bulan.

buat yang kampusnya kurang dr 6 jam perjalanan darat dari rumah,saran
sih pulang sebulan sekali hehe (boleh diterima boleh engga)

yang jauh rumahnya dari tempat menuntut ilmu,sering2 minta do'a dan
tanyain kabar

Kamis, 03 Oktober 2013

nikah berkah(beda harokah)

sebenernya tulisan ini beban juga buat penulis, karna penulis belum atau (semoga) tidak mengalaminya,,, takut kaburomaktan,,, hohoho...
tapi entah kenapa pengen nulis tentang ini heheh, pengen nuangin gagasan yang ada di benak, biar ga nguap terus ngilang, maka didokumentasikan lewat tulisan ini...


suka banget sama quote nya bang tere yang ini, meskipun repost berkali-kali tetep aja suka:
Hei, menikah itu bukan lomba lari, yang ada definisi siapa cepat, siapa lelet larinya. Menikah itu juga bukan lomba makan kerupuk, yang menang adalah yang paling cepat ngabisin kerupuk, lantas semua orang berseru hore.

Menikah itu adalah misteri Tuhan. Jadi tidak ada istilah terlambat menikah. Pun tidak ada juga istilah pernikahan dini. Selalu yakini, jika Tuhan sudah menentukan, maka akan tiba momen terbaiknya, di waktu paling pas, tempat paling tepat. Abaikan saja orang2 yang memang cerewet mulutnya bilang "gadis tua, bujag lapuk", atau nyinyir bilang, "kecil2 kok sudah menikah".



yup bener banget,tidak ada istilah telat nikah atau nikah dini, yang ada adalah seberapa cepat kita ingin menjemput jodoh kita,atau merelakannya lebih lama karna alasan alasan tertentu,,,

jadi, ga usah khawatir tentang jodoh,karna sebelum kita dilahirkan di dunia, perkara rezeki, hidup dan mati,sengsara bahagia sudah tertulis di lauhul mahfudz sana,,,

tinggal kita yang menentukan, mau menjemputnya, merelakannya lebih lama atau tidak menjemputnya sama sekali..

perkara bingung gimana jemputnya? hahaha apalagi kayak saya yang notabene satu kelas perempuan semua, jarang ketemu cowo,terus gimana bisa ketemu jodoh coba?
perluaslah pergaulan, itu sih yang saya inget dari nasihat seseorang tentang menjemput jodoh,,,
atau, kita bisa minta tolong guru ngaji kita buat mencarikan, bagi yang ga punya guru ngaji, bisa minta tolong langsung ke orang tua untuk mencarikan karna orang tua juga bertanggung jawab atas jodoh anaknya, seperti kisah umar yang sangat bertanggung jawab kepada anaknya saat hafsah menjada karna suaminya syahid dalam perang, maka umar pro aktif mencarikan jodoh buat hafsah r.a., bisa juga minta tolong sodara atau temen atau siapapun yang terpercaya... takut ga cocok kalo di jodohin?
kayaknya yang dulunya dijodohin atau lewat ta'arufan tingkat perceraian nya lebih dikit deh dibanding yang dulunya pacaran,, karna pacaran itu kebanyakan  kayak iklan, yang bagus2nya aja yang diliatin, yang jeleknya ditutupin, biar gak ditinggal pelanggan, ntar kalo udah nikah, baru deh keliatan jeleknya, jadinya pelanggan kecewa berat karna gak sesuai ekspektasi yang dimunculin pas waktu pacaran, jadinya tingkat perceraian tinggi,,,, lagian kan kita udah dijanjiin kalo orang yang baik bakal dapet orang yang baik juga :D (loh kok jdi nelantur ke sini sih :D)

hehehehe.. oh iya, tentang niat nikah juga, niat nikah kita harus karna Allah ta'ala.. bukan karna yang lain,,,
pernah ada kisah nyata, tentang sepasang suami istri yang nikah, sang suami nikah biar nanti pas wisuda udah punya PW (bukan panny wahyuningrum ya.. :P) alias pendamping wisuda, dan sang istri nikah biar hidupnya ada yang nanggung,biar ga usah nyari uang lagi karna ditanggung sama suami,,,

alhasil... pas waktunya wisuda suami, sang istri mengalami abortus iminen alias terancam aborsi karna kandungannya lemah, so sang istri harus bedrest dan sang suami akhirnya ga punya PW :D

alhasil,,, karna sang suami kerjanya belum tetap juga, jadi mereka harus hidup irit sampe-sampe soto seporsi dibuat makan berdua dan berkali-kali,,,

akhirnya mereka sadar bahwa pernikahan harus diniatkan karna Allah Semata,, akhirnya mereka memperbaiki niat dan alhamdulillah sekarang sudah punya 2 anak dan rumah serta hidup yang bisa dibilang lumayan mapan,,, :D Alhamdulillah...



terus kalo nikah beda harokah gimana? (bagi yang ga tau harokah itu apa, harokah itu pergerakan, untuk lebih jelasnya silahkan mencari sendiri ya? :D


hm,,, sempet jadi trending topic juga tuh tentang nikah beda harokah,,,

keinget seorang temen yang bilang: dan hati-hati juga sama jamaah yang ngelarang kadernya menikah engan jamaah lain (intermezzo)

baca kata-kata itu saya langsung cengo dan bertanya-tanya: emang ada ya yang kayak gitu?
setelah saya cek n ricek alias tabbayun ke orang yang In syaa Allah paham, beliau menjelaskan sebenernya itu hanya anjuran saja, karna kalo satu harokah akan satu misi dan VISI dalam da'wah jadi tidak perlu khawatir akan keleluasaan berda'wah setelah menikah.


saya pikir-pikir iya sih gak lucu juga kalo misalnya nanti kalo udah nikah tiba2 dilarang menuntut ilmu sama orang ini itu dsb, ga boleh keluar rumah, ga boleh keluar kota dll,,,
kayak kisah seorang mbak yang saya diceritain sama mba pendamping saya:
ada seorang akhwat nikah sama ikhwan yang beda pergerakan, terus akhwatnya dateng ke sahabatnya curhat kalo dia mau bunuh diri. ternyata setelah ditelusuri, mba nya itu gaboleh keluar rumah, sampe belanja aja dibeliin suaminya, ga boleh kb jadinya anaknya buanyak, karna ga pernah aktualisasi diri dan juga stress karna banyak anak dan ga boleh keluar rumah,, jadilah seperti itu.


kalo menurut sy sendiri intinya sih, nikah itu kan untuk menuju surga, sebenernya gak masalah mau nikah sama siapa aja sama golongan mana aja yang penting tujuannya menuju surga dan tidak membatasi kita untuk beraktualisasi diri apalagi berda'wah.

kalo saya sendiri gimana? prinsip saya sama  seperti yang saya paparkan diatas.
tapi saya adalah seorang penganut sebisa mungkin sedikit perbedaan. jadi kalo bisa, perbedaan itu sedikit sekali, tidak hanya harokah bahkan juga suku?

eh, emang saya berharokah? emang suku saya apa? wong saya aja belom jelas, masih mencari-cari,,,
wong saya aja anak campuran, bukan dari satu suku hahahhaah :D

Kamis, 11 Juli 2013

es batu(k)

Sering denger kalo lagi batuk ga boleh minum es?
Atau  pernah denger jangan minum es ntar batuk,,,,?
Masa sih?

haha  dulu saya kira juga iya,,,

kok bisa ya? emang gimana prosesnya?
jadi, es itu kan dingin, dan sesuatu yang dingin itu bersifat vaso konstriktor atau istilah gaulnya membuat pembuluh darah menjadi menyempit..
terus? apa hubungannya?

jadi, pas es ngelewatin kerongkongan, maka pembuluh darah di kerongkonan jadi kecil dan akhirnya sel darah putih ga bisa lewat karna sel darah putih ukurannya besar,,,,
karna sel darah putih yang fungsinya membunuh kuman and the gank ga ada, maka kuman and the gank yang jadi penyebab batuk ga ada yang ngelawan... so akhirnya mereka merajarela dan terjadilah batuk,,, hohoho

tapi saya suka banget sama es,,, gimana ya caranya biar bisa minum es tapi nggak batuk?
sebenernya sih yang bikin batuk bukan karna es nya... tapi karna menyempitnya pembulih darah sehingga sel darah putih ga bisa lewat, so kalo pengen ga batuk, kita harus membuat pembuluh darah yang berkonstriksi menjadi dilatasi atau bahasa gaulnya kita harus membuat pembuluh darah yang menyempit tadi kembali melebar,,,
caranya? abis minum es, terus minum anget karna sesuatu yang anget bersifat vasodilator...

tapi kan kalo abis minum dingin terus minum anget, ntar giginya bisa jadi ngilu...?

maka
ya, minumnya jangan kena gigi hehehhe..

ribet ya,,,?
makanya yang sedang sedang aja kalo bisa,,, :D

Dari Asma’ binti Abu Bakar radhiyallahu ‘anha, jika beliau membuat roti Tsarid maka beliau tutupi roti tersebut dgn sesuatu sampai panasnya hilang. Kemudian beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hal tersebut lebih besar berkahnya.” (HR. Darimi no. 2047 & Ahmad no. 26418, Syaikh al-Albani memasukkan hadits ini dlm Silsilah Shahihah no. 392)

MMM

MMM Itu singkatan dari meja,mobil,n me bukan mendadak menjadi madura ya..hehe(baru pulang baksos dari probolinggo soalnya)

Kalo ditanya pengennya gimana sih,pengen nya udah liburan di rumah,ketemu sodara dan temen2.
Ngarepnya;bisa tidur di kamar sendiri,teraweh jama'ah di masjid,sahur bareng emak+babe+adeks,buat bakwan+sambel kacang dan es buah buat bukaan puasa..
Sayangnya kenyataan berkata lain;saat orang2 pake putih putih buat teraweh,saya juga pake putih-putih,tapi bukan putih putih mukena,tapi bukan putih putih pocong juga :-D,tapi putih2 baju klinik,karna..
Yup,saya lagi praktik klinik,,,
jaga di rumah bersalin,dan berharap ada yang melahirkan..
Kalo ga ada yg melahirkan ya periksa hamil dan suntik kb.
Jadinya harus teraweh sendirian di kamar dan itupun setelah jam jaga selesai atau harus rela teraweh tapi gak ikut witir jamaah karna harus mulai jaga jam 8 malem kalo lagi shift malem, tidur sendirian di ranjang yang kayak ranjang buat pasien,sahur+buka puasa harus beli,dan kalo di rumah biasanya minum teh anget seduhan emak,sekarang kalo buka harus rela minum teh buatan pabrik "red teh gelas"
terus,jangan dikira jaga itu enak,,
karna ga semua mba bidan yang ada di klinik ramah sama kita, ada yang kalo kita senyumin bales senyum,tapi ada juga yg boro2 bales senyum,bahkan kalo ditanya mau jawab dengan nada yang biasa aja udah syukur..
Bahkan ada temen yang bilang:kalo kita pindah rotasi nanti,siapin barang 1 koper dan mental 2 koper..hahaha
karna selain tekanan juga ada laporan-laporan yang bikin deg-degan..

Kondisi yang ga seperti biasanya ditambah suasana yang ga nyaman,,

buat pengen cepet2 pulang..

Tapi ah..
Mobil yang ada di showroom pun dulunya saat masih jadi besi, harus dibakar dulu di api yang panasnya ratusan derajat baru bisa jadi mobil yang direbutin orang..

meja kayu jati pun,sebelum jadi meja,harus digergaji, dipaku,di amplas dan di plitur dulu baru bisa jadi meja yang bisa berguna buat orang..
Jadi,sebelum kita jadi bidan,maka kita harus melewati proses tempaan yang sama kayak mobil dan meja..
Biar tahan banting dan bisa bermanfaat..:D

Jika kamu bersyukur,maka akan aku tambah nikmat -Ku,tapi jika kamu ingkar,maka adzab-Ku amat pedih..

Sungguh,setelah kesulitan itu ada kemudahan..
Maka sungguh,setelah kesulitan itu ada kemudahan..

Berlelah-lelah lah..
Karna manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.. :-D

Sabtu, 25 Mei 2013

pemimpin itu...


Pemimpin itu,,,,
Ketua bem kami.
Bem km universitas airlangga masa bakti 2013
Namanya pak presbem beliau jurusan ilmu hukum tahun angkatan 2010. Meskipun belum lulus kuliah, tapi beliau sudah menjadi hakim. Karna nama beliau adalah himas el hakim hehehe….
Awalnya saya kecewa kenapa yang terpilih bukan mas vito dan mas dindit (karna dari 2 pasang calon presbem, yang saya kenal hanya mas vito dan mas dindit karna mas vito adalah kakak tingkatnya muti yang sering diceritain muti dan mas dindit adalah kakak tingkat saya di fk)
Tapi setelah hamper 2 bulan saya di bem, sungguh saya tidak menyesal kenapa yang terpilih adalah mas hakim dan mas agus sebagai wakilnya.
Saat masuk ke ruang bem ua yang kedua kalinya, saya melihat pak presbem duduk gelosoran dilantai dan menjawab salam saya paling keas disertai dengan jargon kami: semangat melayani. Dari saat itu, saya berpikir, “nah ini yang namanya ketua bem”hehe
Di kunjungan saya di selanjut-selanjutnya di ruang bem,,,, pak presbem selalu ada.
Pernah suatu hari, pak presbem sedang berdiri di bawah atap, bagian depan ruang bem,saya kira sedang benerin lampu, ternyata sedang membersikan atap dari suatu hal yang mengganggu.
Mungkin itu biasa, tapi ada satu hal yang membuat saya takjub. Suatu malam (karna kita biasanya rapat malam dari jam 6 sampe jam 8) sepatu berserakan di halaman ruang bem, padahal disana sudah tersedia rak sepatu. Dan saya melihat sosok seseorang yang sedang merapikan sepatu2 tersebut dan meletakannya di rak sepatu. Dan tak lain tak bukan belaiu adalah pak presbem kami…
Hua,,, terharu,,,
Ya, seharusnya pemimpin memang begitu…
Tidak malu dan gengsi untuk melakukan suatu hal yang terlihat remeh namun menakjubkan.
Karna pemimpin adalah pelayan, bukan seseorang yang harus dilayani.
Dan hal semacam itu sudah sangat langka sepertinya terjadi di dunia.
Ada lagi, ini cerita tentang presbem juga, ini tentang presbem its 2012-2013, namanya mas zaid atau bisa juga dipanggil mas ari, meskipun beliau ketua bem, namun beliau tidak gengsi untuk menyupiri anak buahnya bolak-balik Surabaya lamongan,,, padahal di dalam mobil itu bukan hanya mas ari, tapi ada juga personel bem lainnya yang bisa menyetir…

Sepertinya sosok sosok pemimpin yang melayani seperti mereka, sudah langka, oleh karna itu mereka harus dilestarikan dan harus di museumkan,, hohohoh just kidding :P
Semoga, hal2 tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi saya dan kebermanfaatan bagi orang lain dan ridho Allah bagi kita semua,,, aamiin,,


no title (tugas etos)


Nama saya diana fitri lathifah, sekarang saya mahasiswi semester 4 di universitas airlangga Surabaya. saya lahir di sukabumi tanggal 29 oktober 1993 dan tinggal disana sampai berumur 7 tahun, setelah berumur 7 tahun saya tinggal di bekasi. Setelah lulus dari sdn bintara 6, saya melanjutkan sekolah di smp 199 jakarta kemudian di sma 12 jakarta. Kalau ditanya saya orang mana, maka saya akan menjawab saya orang yang berbeda: berdarah betawi dan sunda hehe karna memang bapak saya betawi asli dan ibu saya sunda tulen. Saya seorang intuiting introvert, namun bisa terbuka tehadap orang yang sudah saya kenal. Terkadang teratur dan terencana, namun sangat suka jalan-jalan kapan pun saya mau. Menurut bakat dari sidik jari, saya cenderung di kecerdasan logis matematis dan berbakat untuk menjadi seorang inisiator. Dan Alhamdulillah, jurusan yang saya ambil ternyata sejalan dengan bakat kecerdasan alami saya.
Saya anak pertama dari 4 bersaudara, meskipun kami bersaudara tapi saat ini kami tidak tinggal bersama,saya kuliah di Surabaya, adik saya yang pertama sma di sumedang, adik saya yang kedua smp di sidoarjo dan adik saya yang terakhir sd di bekasi.
Pada dasrnya saya orang yang percaya diri, namun sering karna berbagai factor saya menjadi minder. Saat saya sd, saya cukup berprestasi sampai menjadi murid teladan se kecamatan, namun di masa smp saya menjadi minder karna saya sekolah di Jakarta yang notabene siswa-siswinya berada, tapi meskipun begitu saya masih masuk di kelas unggulan dan pernah memenangkan lomba cerdas cermat bahasa Indonesia lagi-lagi tingkat kecamatan. Namun karna masalah kelurga, saat saya di sma prestasi saya jauh merosot, bahkan bisa dibilang terjun bebas. Karna ada masalah keluarga, saya akhirnya tidak betah di rumah dan menyibukan diri di berbagai macam organisasi sehingga saat saya pulang ke rumah, saya dalam keadaan cape dan langsung istirahat. Hal itu berlangsung selama 1 tahun hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk ngekost, selain karna tidak betah di rumah, rumah saya pun memang cukup jauh dari sekolah dan sangat macet. Namun Allah selalu menolong hambaNya yang menolong agamanya. Saat saya kelas 2, saya sangat aktif di rohis, mungkin karna itulah Allah menerimakan saya di sebuah universitas dan jurusan yang saya inginkan padahal saya hanya pringkat 10 besar kelas dari belakang dan nilai UN saya pun 3 matapelajaran bernilai 6. Dan Allah pun selalu memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga. Saya mengetahui beasiswa etos saat saya sma,bahkan saya pun mengikuti toenas. Namun saya salah persepsi saat membaca salah satu persyaratan beastudi etos: diterima di ptn melalui snmptn di universitas dan jurusan yang direkomendasikan etos. Saya menyangka bahwa beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa yang sudah terdaftar di ptn. Hingga suatu hari saya mengetahui bahwa beasiswa ini adalah untuk calon mahasiswa. Namun itu semua terlambat karna saya mengetauinya h-1 penutupan pendaftaran sedangkan berkas yang harus dipenuhi cukup banyak. Namun saya tetap nekat kuliah, karna doktrin ibu saya yang selalu bilang kalau buat pendidikan mah uang selalu ada aja. Hingga pada suatu hari di bulan oktober, saya menerima sms dari teman saya bahwa ada open recruitment beastudi etos. Meskipun saya merasa heran, tetapi saya berkeinginan untuk mencobanya. Namun masalah hadir kembali, jurusan saya tidak direkomendasikan oleh pihak etos. Tapi saya tidak mau menyerah. Saya mencoba menghubunhi cp dan bertanya akan hal itu. Dan Alhamdulillah ternyata itu tidak masalah dan akhirnya saya mendaftar di etos dan pada tanggal 12 november 2011 saya resmi sebagai penerima manfaat beastudi etos.
Di kuliah, saya lebih memilih organisasi kerelawanan seperti kementrian advokasi bem UA dan relawan rumah zakat Surabaya. Namun saya tidak  ingin merupakan asal muasal saya, sehingga saya juga mengikuti assalam (keluarga besar mahasiswa islam) dan fuldfk (forum ukhuwah lembaga dakwah fakultas kedokteran)

setelah saya menjadi bidan nanti, saya ingin pulang ke sukabuki dan mengabdi disana.

Minggu, 05 Mei 2013

makan apa?

maaf ya de...saya mengisahkan kisahmu tanpa izinmu,.....
semoga kisahmu bisa menginspirasi banyak orang..


seperti biasa, kami menginterview calon penerima baesiswa etos,,,
banyak kisah sedih hingga berurai airmata...

namun tak ditemukan setetes pun padanya

interviewer:dek, penghasilan orang tuanya berapa per bulan?
calon etoser:gak menentu mba, kadang 500 ribu kadang 400 ribu
interviewer:kalo sehari makan berapa kali?
calon etoser:alhamdulillah saya bisa makan 2 kali mba..
interviewer:kalo lauknya apa dek?
calon etoser: gak menentu mba.. tapi kalau dirumah sudah ada beras, saya sudah tenag mba,,,soalnya dibelakang rumah saya ada kebun, disana ada daun kelor sama daun bayam jadi alhamdulillah bisa di sayur,,

huaaaaa saya mau pingsan,,,,


insyaallah

waktu itu kami anggota bem yang baru sedang merencanakan untuk hari kartinian,,
setiap anggota ditanya oleh koordinator kelompok untuk kepastian kehadiran,,
banyak yang bisa, banyak juga yang tidak bisa,,
dan ada pula yang menjawab insyaallah,,,
mendengar jawaban insyaallah, koordinator kelompok saya pun langsung membentak orang yang menjawab dengan kata insyaallah,,,
"jangan insyaallah,,, kalo dateng ya dateng kalo nggak ya nggak..."
sontak saya pun kaget mendengarnya, bukan karna bentakan nya tapi karna ketidak pahamannya tentang arti kata insyaallah...

teringat akan ayat: Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan tentang sesuatu “Sesungguhnya aku akan mengerjakan itu besok pagi”, kecuali dengan menyebut Insya Allah” (QS : Al-Kahfi ; 23-24)

di  ayat itu jelas sekali bahwa jika kita berjanji, kita diwajibkan untuk menyebut insyaallah...

saya pun mempunyai pengalaman dengan kata insyaallah,,,
saya sudah tahu jika berjanji, kita harus mengucapkan kata insyaallah,,,
namun saat itu saya sedang terburu-buru dan teman saya terus meng sms:" kapan sampe?"
karna terburu-buru, akhirnya saya balas 15 menit lagi, tanpa kata insyaallah...
dan qodarullah,,, di jalan, dompet saya jatuh sehingga saya harus beberapa kali puter balik untuk mencari dompet saya yang hilang,,,

insyaallah berarti kita berusaha sebisa mungkin untuk menepati janji kita, namun kita tidak tahu jika Allah berkehendak lain...

mba mau jadi apa?

tadi saya abis mewawancara calon etoser, karna ada waktu tersisa akhirnya saya izinkan dia untuk balik bertanya kepada kami sebagai interviewer.
dan adiknya bertanya pertanyaan yang tidak biasanya.pertanyaan pribadi
mba mau jadi apa?
pertanyaan pribadi yang mungkin jawabannya tidak diharapkan oleh oleh adiknya.
lalu saya jawab: saya mau jadi ibu rumah tangga dek.. saya gak mau kerja, kerja itu cape,,,
saya menjadikan bidan sebagai panggilan jiwa saya, bukan pekerjaan,,
terus kenapa mba kuliah?
lau saya pun menjawab: karna dengan kuliah, pola pikir saya bisa terasah dan mental saya bisa terbentuk untuk menjadi orang yang luar biasa.

haahh,, pertanyaan klasik,,,,
kenapa orang-orang selalu berpikir kerja-kerja-kerja dan kerja,,,, seakan-akan kuliah hanya untuk bekerja,,,
sedih juga saat pola pikir kebanyakan orang : lahir, sekolah yang pintar, kuliah yang benar, kerja di perusahaan besar, punya gaji besar, menikah, punya anak , tua , meninggal..
hanya hidup yang standar tanpa visi yang besar. hanya hidup untuk diri dan keluarganya sendiri, tanpa berpikir luas bahwa sangat banyaaaaaakkk saudara kith pencerahan dan pena yang butuh pencerahan dan pencerdasan.

kalo ditanya: nanti setelah kuliah mau gimana? saya mau pulang ke desa, atau ke pelosok, saya mau jadi bidan disana, untuk membantu masyarakat desa menciptakan generasi yang cerdas dan beradab.

Selasa, 30 April 2013

tentang cinta


 Tentang cinta,,,
Preeet,,,hahah
Mungkin disini saya mau sok tau,,,
Maaf ya readers (siapa juga kali yang mau baca pake nyebut readers segala)
Tidak ada cinta sebelum pernikahan
Karna cinta adalah komitmen
Bagi yang ngaku cinta tapi ga mau nikah atau belum nikah-nikah dan masih aja mendekati zinah
Nyemplung aja ke got deket sawah
Karna gombal bangeeet,,, dah
Belom ada ikatan tapi udah ngaku cinta… tsaaahh
Cinta itu komitmen, pengorbanan…
Kalo belum nikah tapi ada rasa yang berbeda terhadap lawan jenis, itu namanya bukan cinta, tapi hanya simpati,,, dan itu fitrah,,, tapiiiiiiiii….. kita harus memanajemen rasa simpati itu,jangan sampe kecampuran setan yang akhirnya sesuatu yang fitrah(suci) itu jadi kotor…
Tapi gimana ya?kan rasa simpati itu fitrah,,, kita ga bisa mencegahnya,,, itu datang gitu aja,,,
Pret preketek,,,, tidak ada asap kalo tidak ada api, rasa itu bisa datang karna ada penyebabnya.
Adanya interaksi. itu tuh yang jadi penyebab utama datengnya rasa itu (kalo dari pengalaman penulis sih)
Bisa lewat sms, bbm,ketemu langsung bahkan baca statusnya orang yang kita simpatiin pun bisa menyebabkan rasa itu.dan yang utama sih harus jaga pandangan…
Jadi, kuncinya biar kita bisa memanajemen rasa itu, adalah dengan tidak berinteraksi, dan jika harus interaksi karna hal mendesak pun, berinteraksilah secukupnya. Ga usah nambah2 in kata2 yang gak penting kayak” hati-hati” emot senyum dll dan ga usah nyari-nyari info tentang dia…
Karna kita juga pengen kan dapet seseorang yang menjaga hatinya hanya untuk kita?
Kalo kata ka Yuni Kusumo Dewi sih gini:
wahai wanita shalehah, jagalah dirimu dan hatimu baik2 karena allah, agar kelak allah memberikan seseorang kpdmu seseorang yg juga menjaga dirinya dan hatinya..
jgn bersedih jika hanya krn kmu tdk merasakan kemeseraan2 dan perhatiaan2 yg tdk halal itu. tapi bersedihlah ktika seseorang yg blum tntu menjadi milikmu dgn bebasnya memasuki hatimu, mengusik perhatianmu dan mengajakmu utk murka kpd allah.

ingatlah, ktika itu terjadi maka air mata yg tumpah bukanlah ridha allah.
bersabarlah kawan, krn wkt itu akn tiba.
wktu ktika allah mengganti kesabaran kita dgn memberikan seseorng yg jga bersabar menjaga hatinya utk kita, dan apabila air matamu tumpah dlm prjuangan ini. maka ridho allahlah yg kmu peroleh krn kmu tlah menempatkan cinta pd fitrahNYA.

sungguh indah bukan????

indah bagi orng2 yg menghargai dirinya dan hatinya utk allah.

#


sepenggal kisah dibalik hijab hijau masjid assabiqunal awwalun

Aku tahu alasan kenapa sampai saat ini tiada pengganti kalian, terlalu banyak kisah romantis diantara kita yg tak bisa dilupakan,,
terekam di limbik, menghias di hati dan meneguhkan jiwa..
Salah satunya saat itu, saat hari pertamaku masuk masjid sekolah dan bertemu dgn kalian setelah beberapa hari aku bergelut dengan tubuh yang tidak mau diajak kompromi untuk pergi ke sekolah,kalian menyambutku dgn senyuman yang menenangkan jiwa,dan salah satu diantara kalian pun berkata: waktu diana ga masuk sekolah,sebenernya kita mau ngerjain pr-pr nya diana,cuman takut diana nya marah,jadinya ga jadi..
Aaaa..
Mungkin karna sifat dan idealisme ku yg sangat keras kala itu,sehingga niat baik kalian takut membuatku marah..
Ah maafkan aku sobat..
Perlu kalian tau,saat aku mendengar kata2 itu, hatiku menangis haru, betapa pedulinya kalian padaku..
rasanya tubuh ini ingin memeluk kalian satu persatu :-D :-*

komen dari astri septiani : ya Allah di,, jadi inget lagi.. dan satu hal, bukan hanya PR yg peduli, ashabul kahfi juga peduli,,, mmuaacchhh
4 Agustus 2012 pukul 21:36 · Suka

diana fitri lathifah

Minggu, 28 April 2013

namanya DP tapi bukan Dewi Persik

saat orang lain sedang bersiap2 menghadapi uas, saya sudah selesai uas karna saya akan memulai keterampilan dasar praktik klinik di rs soetomo.cukup sedih juga saat yang lain liburan, saya harus di rumah sakit.29 desember, hari pertama saya di rs dapet jaga di ruang anak bona 2...
cape,pegel, pengen cepet pulang rasanya, dan pengen bulan januari segera selesai.
ternyata tidak hanya jaga saja, saya juga ditugaskan untuk membuat laporan pendahuluan tentang leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker darah.akhirnya di hari ke dua, saya  melihat data di rekam medik ruang hematologi yang juga kebetulan saya berjaga disana. saya buka dan saya menemukan seorang anak yang bernama DP.namanya DP bukan dewi persik bukan juga diana pitri hehehehe..anaknya masih berumur 4 tahun, tapi dia selalu menarik perhatian saya, karna dia sangat berbeda dengan pasien2 yang lain.saat pasien2 yang lain menangis kejer sampe saya tidak peka lagi dengan suara tangisan anak kecil,saya tidak pernah melihat DP menangis, bahkan saat di suntik/di infus pun tak setetespun airmata DP menetes, dia hanya bilang aw.jika yang lain sudah berteriak-teriak bilang emoh ma... emoh... ga mau disuntik (saat saya dan perawat yang berjaga mulai mendekati anak yang akan disuntik) DP datar tanpa ekspresi saat saya menginjeksikan obatnya.kenapa kamu begitu tegar de? membuat saya malu... malu akan diri yang selalu mengeluh.saat anak lain harus menangis meraung-raung karna orangtuanya yang bergeser beberapa meter darinya, bahkan dirimu tak bergeming sedikitpun saat ditinggal sendirian oleh ibumu.kamu pun tidak marah atau bersedih saat ibumu memberi tahu bahwa kamu kehabisan kacang hijau, malah kamu bertanya: ma, kenapa kacang ijonya di panci?saat yang lain rewel dan minta digendong oleh orang tuanya, kamu tetap anteng dengan buku gambarmu meskipun tangan kananmu baru saja kami masukan jarum.kamu pun ternyata tidak hanya di infus dan di suntik, ternyata kamu pun harus di tranfusi darah. dan golongan darahmu AB, golongan yang langka, sehingga 3 hari yang lalu saat pasokan darah habis dan kamu telat tranfusi, langsung saja di kaki mu muncul bintik2 merah keunguan yang membuat miris orang yang melihatnya.

satu kejadian tadi pagi yang menggelitik, kamu tidak mau disuapi ibumu, ingin tetap makan sendiri, meskipun tangan kanan mu sedang ditranfusi darah.ibu: sini ibu dulang ben ga copot iku selange..DP: emoh..perawat: iyo.. enakan di dulang..ben ga copot  selange..DP: emoh...( dengan ekspresi yang mulai kesal )orang tua pasien sebelah: cilik-cilik wis darah tinggi... wis yo ben ae ga usah di dulang wong kemaren ae maem dewek to,,,perawat: ceh akeh ne rek segone... ente ta?ibu:iyo,,, kemaren ae sebungkus abis mba.. padahal porsi orang dewasa..saya: tersenyum sambil dalam hati berkata (de.. de,,, kecil kecil makannya banyak, gapa.. malah bagus, anak yang lain malah ga mau makan, kamu makan seporsi orang dewasa.. hahaha,,,, makan yang banyak biar cepet sembuh, biar bisa ikut play group lagi kayak sebelum kamu sakit )cepet sembuh,,,,belajar tegar dari seorang anak kecil yang masih berumur 4 tahun, belajar untuk tidak mengeluh, karna terlalu memalukan jika harus mengeluh untuk hal yang sepele, sedangkan anak kecil 4 tahun dengan leukemia saja tak mengeluh dan tetap tegar.
p


laut



Dikesempatan libur 4 hari, 15,16,17,18 november lalu saya mengusahakan untuk bisa pulang ke bekasi dan kesukabumi, dan alhadulillah dua-duanya tercapai.
Saat  Di sukabumi, saya menyempatkan untuk pergi kepelabuhan ratu. Yaitu pantai yang terletak kurang lebih 50km dari rumah uyut.
######
Saat ditanya nanti setelah lulus mau kemana, saya pun menjawab mau pulang ke sukabumi terus tinggal di daerah sekitar pantai pelabuhan ratu dan jadi (pedansa)pebisnis dan bidan desa disana. Kenapa? Karna saya suka laut. Apalagi ada pantainya.haha..
Setelah sampai di terminal pelabuhan ratu, saya pun naik ojek ke pantai citepus,,, pantai yang cocok untuk berenang,tapi saya ga renang karna banyak hal hahahha,,
Perjalanan dilanjutkan menggunakan angkot menuju pantai karang hawu, diangkot saya memilih di pojok yang terjauh dari pintu, karna ingin dekat jendela belakang. Saya buka jendelanya dan pemandangan sekitar jalananpun langsung menghampiri pandangan saya, rumah-rumah penduduk, sawah, toko-toko, hotel , rumah makan, jalan evakuasi gempa, sekolahan, anak-anak smp yang baru pulang sekolah dll
oh iya, disana juga ada fenomena aneh, yaitu laut dan gunung yang saling berhadapan. Padahal di dataran rendah, kok bisa ada gunung ya? saya ga mau mikirin, yang jelas saya juga suka gunung.
Tidak sengaja, saya melihat puskesmas disana, puskesmas yang cukup wah menurut saya untuk tingkat desa, saya pun bergumam dan senyum-senyum sendiri, mungkin puskesmas ini adalah masa depan saya, dimana saya akan bekerja nantinya…
Jadi, perjalanan saya kali ini saya anggap sebagai survey awal untuk tempat tinggal saya nanti..
saya sadar kalo saya lagi ngelamun, Untung saya dipojok dan melihat ke arah jendela, jadi ga ketauan orang yang di angkot deh kalo saya senyum senyum sendiri hehe…
angkot berhenti di depan smp yang baru selesai jam pelajaran, jadi angkot yang saya naiki, penuh anak2 smp..

diangkot mereka ngobrol dengan logat sunda yang kental…
aaah,,, saya kangen,kangen seperti itu,,, meskipun logat sunda saya sudah mulai memudar, tapi saya masi mengerti apa yang mereka bicarakan..
nangkel we nagkel, lalaki ieuh,,,
hahahaha..
nagkel,kata yang sudah mulai asing ditelinga saya, tapi saya kangen kata2 itu,,,
sampai di pantai karang hawu, saya makan bakso + mie ayam, foto2, main pasir, minum es dawegan (upami saur urang jawa mah es dawegan teh es degan),dan  ngetawain orang yang lagi pacaran (jail ya,haha,,,) lagian bener apa kata sepupu saya: pacaran kok ditempat umum.
Terus pas udah puas di pantai, akhirnya kita sholat, karna emang udah masuk waktu sholat juga.
Abis sholat terus pulang.

Di lain waktu, pas pembinaan etos, kita pergi ke pantai juga, pantai dlegan namanya... adanya di Gresik..disana pasir nya putih lho,,

Pas saya di Surabaya pun saya sering ke pantai kenjeran alias laut kenjeran .. meskipun ga begitu bagus, saya tetep suka lautnya..
Sampe2 saya suka ga jelas,tiba2 pengen ngeliat laut dan saya akhirnya pergi ke laut meskipun Cuma sendirian dan Cuma sekedar lewat aja, abis itu pulang.
Laut ah laut, kenapa begitu?

tentang peran

Seperti biasa,kami para etoser melakukan pembinaan sebulan 4x,,,
pembinaan kami kali ini adalah kunjungan ke kediaman penulis ternama,mba sinta yudisia namanya..
Karnyanya byk,seperti 'RINAI' yang mengisahkan perjalanan 5 harinya di gaza,'EXISTER' yang menceritakan kehidupan seorang tunasusila di doli,,
dan masih byk lagi..

saat kami datang,,
mba sinta masih repot,dikarenakan mempersiapkan makanan untuk jualan yang akan dijual oleh anaknya di pekan bisnis sekolah..
Tak lama,akhirnya pembinaan dibuka..
Cv mba sinta dibacakan..
Blm ada yg istimewa,kecuali karya2nya yg memang jempol hingga pada akhir pembacaan cv,mba sinta berkata:"maaf de, ada ralat sedikit..
Pekerjaan saya ibu rumah tangga..
Penulis hanya pekerjaan sampingan..

Deg..
Hua..
Terharu..hu..hu..hu..

Seharusnya memang begitu,,
ibu rumah tangga adalah peran utama,bukan sampingan..
Andai saja semua ibu begitu,mungkin segala kenakalan remaja sangat minim..
Karna peran ibu sangat penting untuk anak2nya..
Karna seorang anak, butuh kasih sayang dan perhatian,bukan hanya uang atau materi..

Jempol lagi buat mba sinta,,
semoga saya jg bisa..